Setelah itu seminar hybrid terkait kriteria penetapan awal bulan Hijriyah. Seminar ini diikuti perwakilan ormas Islam dan para tamu undangan.
Selanjutnya akan dilangsungkan sidang isbat secara tertutup. Hasil sidang isbat diumumkan melalui konferensi pers penetapan awal Zulhijah.
Adib mengatakan, saat hari rukyat, ketinggian hilal di seluruh wilayah Indonesia di atas ufuk berkisar antara 7° 15.82 °(tujuh derajat lima belas koma delapan puluh dua menit) sampai dengan 10° 41.09° (sepuluh derajat empat puluh satu koma sembilan menit) dan sudut elongasi 11° 34.83° (sebelas derajat tiga puluh empat koma delapan puluh tiga menit) hingga 13° 14.47° (tiga belas derajat empat belas koma empat puluh tujuh menit).
Sehingga diperkirakan seluruh ormas islam di Indonesia akan menyepakati awal Dzulhijjah tanggal 8 Juni 2024 dan Iduladha tanggal 17 Juni 2024, kendati demikian, masyarakat diharapkan tetap menunggu pengumuman hasil putusan sidang itsbat.
