“Nah, tentu saja pembatasan pertalite ini bisa menghemat anggaran fiskal dari APBN. Namun, kalau kita cermati lagi, ini akan berdampak pada penurunan daya beli masyarakat dan perekonomian akan semakin terkontraksi,” kata Esther Diskusi Publik online bertajuk “Moneter dan Fiskal Ketat, Daya Beli Melarat”, Kamis (12/9/2024).
Adapun Esther menyampaikan hasil kajian INDEF tahun 2023, jika pertalite dibatasi dengan berbagai opsi dan skenario. Pertama, jika semua mobil plat hitam dibatasi menggunakan pertalite, anggaran fiskal yang bisa dihemat itu sekitar Rp34,24 triliun.
Opsi kedua, jika hanya mobil saja yang dibatasi, pemerintah bisa menghemat sekitar Rp32,14 triliun. Opsi ketiga, jika penggunaan pertalite dibatasi untuk mobil dengan kapasitas maksimal 60 liter per hari, maka anggaran fiskal bisa dihemat sekitar Rp17,71 triliun.
Lalu opsi keempat, jika hanya mobil yang dibatasi itu lebih dari 1.400 cc alias mobil-mobil besar yang mewah. Maka anggaran fiskal bisa dihemat sekitar Rp14,81 triliun. Dia menuturkan, dari semua opsi tersebut yang paling adil dan mudah dalam implementasinya adalah opsi kedua yakni pembatasan pertalite hanya untuk mobil saja.
“Nah, dari berbagai opsi tersebut, maka kita melihat bahwa akan ada penghematan fiskal. Tapi bagaimana dengan kemudahan implementasinya dan keadilannya? Nah, kemudahan implementasinya, kalau dibandingkan opsi 1, 2, 3, dan 4, maka yang paling mudah adalah opsi 2, di mana tadi hanya mobil saja yang dibatasi,” ujarnya.
Bakal Timbulkan Masalah?