Indikasi Korupsi dalam Laporan LHKPN Pejabat Negara

Indikasi Korupsi dalam Laporan LHKPN Pejabat Negara

INDONESIA SATU, JAKARTA: Sepekan menjelang selesainya masa tugas sebagai pemimpin Komisi Pemberantasan Korupsi, Nawawi Pomolango menyorot kepatuhan penyelenggara negara dalam menyerahkan laporan harta kekayaan penyelenggara negara (LHKPN) . Dia menilai, berdasarkan angka, tingkat kepatuhan pejabat dalam menyerahkan LHKPN bisa dibilang meningkat. Namun peningkatan ini tidak dibarengi dengan keakuratan data.

“Berbicara soal pelaporan, it’s okay, kepatuhan it’s okay,” katanya saat mengisi seminar Hari Anti-Korupsi di Mahkamah Agung, Senin, 9 Desember 2024. “Tapi ternyata pengisian (data) itu lebih banyak abal-abalnya.”

Read More

Dikutip dari data e-LHKPN, jumlah pelapor pada 2023 mencapai 98,52 persen dari total 405.551 wajib lapor. Namun, dari jumlah itu, diperkirakan ada ratusan pelapor yang menuliskan data secara asal-asalan, tidak sesuai dengan data kekayaan yang sebenarnya. “Ada Fortuner yang dicantumkan dengan harga Rp 6 juta. Di mana itu belinya?” ujar Nawawi.

Komisi antirasuah menjadikan LHKPN sebagai salah satu alat untuk mencegah korupsi oleh pejabat negara. Pelaksanaannya diatur dengan undang-undang. LHKPN yang diisi secara ngawur, kata Nawawi, bisa menjadi indikasi adanya korupsi.

Nawawi mencontohkan sejumlah pejabat yang terbukti mengisi LHKPN secara asal-asalan, di antaranya mantan Kepala Bagian Umum Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan Kantor Wilayah Jakarta Selatan II, Rafael Alun Trisambodo; serta mantan Kepala Bea-Cukai Yogyakarta, Eko Darmanto.

Rafael Alun diusut setelah kekerasan yang dilakukan anaknya, Mario Dandy Satriyo, menjadi viral. Kala itu Mario Dandy mengendarai Jeep Rubicon. Mario lantas menjadi sorotan karena mobil tersebut tidak terdaftar dalam LHKPN milik Rafael. Dari situ, KPK kemudian mengendus adanya tindak pidana korupsi yang dilakukan Rafael. Dilansir tempo.co

Adapun dalam kasus Eko, ia diselidiki setelah video yang menunjukkan koleksi mobil antik dan sepeda motor gede Harley-Davidson miliknya menjadi viral. Ternyata sejumlah kekayaannya itu tidak dilaporkan dalam LHKPN miliknya.

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *