Pernyataan Sikap Majelis Syura Partai Ummat Dan DPP Partai Ummat Terhadap Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto

Pernyataan Sikap Majelis Syura Partai Ummat Dan DPP Partai Ummat Terhadap Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto

INDONESIA SATU:

  1. Presiden Prabowo memikul beban sangat berat, yang diwariskan Rezim sebelumnya, berbentuk utang dalam jumlah sekitar 8.000 trilyun rupiah.
  2. Dalam buku Paradoks Indonesia yang memuat pandangan strategis Prabowo Subianto, ada dua hal yang menjadi tantangan besar bangsa Indonesia. Pertama, tantangan besar yang berupa kekayaan Indonesia mengalir ke luar negeri. Gara-gara kenyataan pahit ini maka hanya 1 persen orang Indonesia yang menikmati kemerdekaan. Tantangan kedua, demokrasi Indonesia dikuasai pemodal besar. Mengapa? Karena kadang pemimpin bisa dibeli, karena uang berkuasa di pemilihan. Di samping itu partai, survey, pemilih, dan media, kadang bisa dibeli dan dikuasai.
  3. Majelis Syura Partai Ummat dan DPP Partai Ummat telah mengambil kesimpulan lewat diskusi panjang bahwa Bapak Prabowo Subianto dengan kewenangannya yang sangat besar bisa mengajak DPR untuk bersama Presiden menerbitkan undang-undang guna melarang secara keras mengalirnya sumber daya alam Indonesia ke luar negeri yang sudah berjalan 10 tahun pada rezim yang lalu dan juga memperbaiki demokrasi di Indonesia sehingga bersih, jujur dan adil.
  4. Atau Presiden Prabowo bisa menerbitkan sebuah Keppres yang tegas untuk segera dihentikannya larinya sumber daya alam Indonesia ke luar negeri.
  5. Kami percaya sepenuhnya Presiden Prabowo Subianto yang kepemimpinannya dalam bidang militer telah malang melintang, misalnya pernah menjadi Panglima Kostrad dan Danjen Kopassus, dua pasukan elit yang paling tangguh dalam TNI AD, bisa menyelamatkan bangsa Indonesia ini dari keterpurukan dan membawa Bangsa ini menjadi Bangsa yang Baldatun Thayyibatun wa Rabbun Ghafur, insyaAllah.
  6. Dengan demikian kami, Majelis Syura dan DPP Partai Ummat mendukung dan mendoakan sepenuhnya agenda kerja Pemerintahan Presiden ke-8 Indonesia, Prabowo Subianto.

Jakarta, 6 Jumadil Akhir 1446 H / 7 Desember 2024

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *