Menurut Arya, orang-orang yang ditunjuk tersebut tidak bermasalah. Melainkan sudah berdasarkan pertimbangan dengan melihat latarbelakangnya masing-masing. Misalnya, untuk Burhanuddin Abdullah pengalamannya sudah banyak di Pemerintahan.
Di antaranya, mantan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian di bawah kepemimpinan Presiden Abdurahman Wahid (Gus Dur) ini juga pernah menjabat sebagai Gubernur Bank Indonesia (BI) sejak 2003 dan Gubernur untuk International Monetary Fund (IMF), Washington DC di Indonesia.
Burhanuddin Abdullah yang baru ditunjuk menjadi Komisaris Utama PLN ini juga pernah menjabat sebagai Ketua Umum Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) pada 2003-2006, dan kemudian kembali terpilih pada 2006-2008.
Kemudian, Burhanuddin juga pernah menduduki beberapa jabatan di dalam dan luar negeri selama berkarier di Bank Indonesia. Selain itu, Burhanuddin Abdullah juga sebagai Ketua Dewan Pakar Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran.
“Burhanuddin Abdullah. Kok diragukan ilmunya. Ntar dulu kok diragukan ilmunya. Cari orang yang negatif untuk urusan ilmuan dari soal kemampuan Burhanuddin Abdullah untuk mengawasi PLN. Carikan. Yang bisa beradu ilmu dengan Burhanuddin Abdullah. Carikan sama saya. Kalau ada, kita adu,” kata Arya saat ditemui di Pos Bloc, Jakarta, Rabu (24/7/2024).
Pengalaman Jadi Komisaris
Sama halnya dengan Andi Arief. Kata Arya, Andi telah berpengalaman menjadi komisaris di PT Pos Indonesia pada tahun 2006. Andi juga pernah diangkat menjadi staf khusus Presiden Bidang Bantuan Sosial dan Bencana saat pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono.
“Kalau Andi Arief, beliau sudah pengalaman dari komisaris. Apa yang lagi dipertanyakan? Lho dia udah pengalaman. Udah jadi komisaris PT POS. Jadi kok ada masalah lagi? Gak ada masalah,” tegasnya.
Selanjutnya, alasan Erick Thohir menunjuk Fauzi Baadilla sebagai Komisaris PT Pos Indonesia karena dibutuhkan sosok yang paham dengan industri kreatif. Dia menuturkan, sosok Fauzi dinilai layak sebagai Komisaris.
“Kalian tahu enggak? Berapa banyak asetnya PT POS yang harus kita berdayakan dengan digabungkan dengan industri kreatif, dan kami butuh namanya Fauzi Baadila. Karena dia menuju ke sana. Kita menuju ke arah mengawinkan PT POS ini dengan industri kreatif,” pungkasnya.
Sejumlah Pendukung Prabowo Jadi Komisaris BUMN, Arya Sinulingga: Bukti Kesinambungan