Sejak 2017, AMAL telah mengadakan program orang tua asih untuk anak-anak yatim di Palestina. Dalam situasi perang di Gaza, Ust. Ridwan mengakui bahwa AMAL belum dapat mengkonfirmasi keberadaan mereka saat ini, apakah telah syahid atau terluka terkena serangan roket-roket Israel. 20 anak yatim yang dihadirkan pada Zoom Meeting kali ini adalah anak-anak yatim di Tepi Barat yang masih dapat dikonfirmasi keberadaannya. Selain 20 anak yatim tersebut, tentu masih banyak anak-anak yatim Palestina yang membutuhkan bantuan.
Dalam salah satu laoprannya, Biro Pusat Statistik Palestina menyatakan bahwa ada 43.349 anak hidup di Jalur Gaza tanpa salah satu atau kedua orang tua mereka. Pada tahun 2020, terdapat 26.349 anak berusia 0-17 tahun yang menjadi yatim piatu (kehilangan salah satu atau kedua orang tua) di Jalur Gaza. Namun, perkiraan yang disusun oleh UNICEF menunjukkan bahwa sekitar 17.000 anak di Jalur Gaza menjadi yatim piatu setelah kehilangan salah satu atau kedua orang tua sejak 7 Oktober 2023. Oleh karena itu, Ust. Ridwan mengajak kepada seluruh dermawan di Indonesia untuk ambil bagian dalam program “Orang Tua Asuh” yang akan mengcover kebutuhan hidup anak yatim Palestina, dari keperluan sekolah, uang makan, dan lain sebagainya. Untuk diketahui, program “Orang Tua Asuh” ini adalah program dalam jangka waktu minimal setahun dan benefit yang akan diterima oleh orang tua asuh adalah kesempatan Zoom Meeting, surat dari anak asuh/wali, update laporang perkembangan anak yatim, dan tentu saja keberkahan dari doa-doa anak yatim kepada orang tua asuhnya.
Kedepannya, AMAL akan menggelar acara serupa untuk dapat memperluas sebaran program “Orang Tua Asuh” dan menyantuni lebih banyak anak-anak Yatim Palestina. Program ini terbuka untuk umum, baik itu perorangan, lembaga, komunitas, atau instansi pemerintah dapat bergabung dan menyantuni satu atau lebih anak yatim Palestina. Semoga ikhtiar kecil ini dapat sedikit meredakan isu-isu kemanusiaan yang setiap hari terjadi di Palestina. Amin.