loading…
Kejanggalan data yang dihasilkan aplikasi Sistem Informasi Rekapitulasi (Sirekap) milik Komisi Pemilihan Umum (KPU) terus menuai kontroversi. Foto/Dok SINDOnews
“Kalau menurut saya masalah yang sangat simpel. Kan kita meragukan data yang dimiliki KPU kan ya. Untuk memastikan data di KPU adalah data yang benar kan harus ada komparasi datanya. Nah sebenarnya ada nih Kawal Pemilu yang sebenarnya bisa karena ada beberapa masyarakat kita, ada 12 persen dari 823 ribu TPS itu yang bersedia untuk mengorbankan waktunya untuk memonitor hasil suara di TPS masing-masing,” kata Pratama, Jumat (16/2/2024).
Lebih lanjut, dia juga menambahkan sayangnya itu tidak cukup karena ada 823 ribuan tempat pemungutan suara (TPS). Untuk mendapatkan data komparasi tersebut yang paling memungkinkan itu adalah partai politik.